Senin, 25 Juni 2012

TAHU PEDAS? YA GEHU HOT JELETOT




Bisakah kamu tebak, cemilan apa yang paling populer dan selalu dicari di kalangan masyarakat Bandung? Yaps, gorengan lah jawabannya, kawan! Penganan pengganjal perut ini memang bukan suatu jenis kuliner yang sulit ditemui, kamu akan selalu dapat menemukannya di pojokan-pojokan jalan raya kota kembang ini, pembaca. Mulai dari penjaja gerobak dorong, gerobak pikul hingga pojokan pasar swalayan pun berlomba-lomba untuk menghasilkan cita rasa gorengan yang maknyus.

Psst.. diduga telah muncul sebuah jenis gorengan dengan gaya unik dan identik dengan Bandung, yuk mari kenalan sama yang namanya Tahu Hot Jeletot, sebuah mahakarya kuliner terobosan baru yang menjadi identitas baru dunia jajanan kota Bandung tercinta ini.

Wow, nama yang unik, menarik dan mudah diingat, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan Tahu Hot Jeletot ini ya? Yaps, jenis kuliner tahu unik ini sebenarnya bermula dari jajanan gorengan tahu yang biasa disebut dengan gehu (singkatan dari toge di dalam tahu), terbuat dari tahu berisi sayuran tauge dan wortel, kemudian ditambahkan adonan tepung dan digoreng hingga terasa mencukupi. 

Apa bedanya gehu jeletot ini dengan gehu lainnya ya kira-kira? Dari namanya saja, rasa dari gehu ini sudah seakan terasa di lidah. Gehu Hot Jeletot, hot berasal dari sebuah kata di bahasa Inggris yang berarti pedas atau panas, dan jeletot, yang merupakan bahasa Sunda dari kata sensasi. Yapsyaps, gehu jeletot ini memiliki rasa yang pedas, tanpa harus menambahkan cabe rawit yang biasa dijadikan sahabat gorengan hangat ini, soalnya dalam sang gehu pun sudah ditambahkan bumbu cabe rawit yang pedasnya luar biasa. Waw, pokoknya pertama kali sang kulit gehu menyentuh mulutmu, hmm.. rasanya bakalan terus melekat di lidah, pembaca! Membuatmu ketagihan untuk terus menerus mencicipi sekelebat rasa unik yang Bandung banget ini. Sensasi berkesan yang nggak bakal tergantikan pokoknya!


Pak Toha. Awalnya, Pak Toha hanya bekerja di salah satu mini market terkemuka di Indonesia, namun karena jiwa bisnisnya yang tinggi, akhirnya Pak Toha memutuskan untuk berhenti bekerja dari mini market tersebut dan merintis bisnisnya sendiri.
Ibarat pepatah “Gayung Bersambut Air”, usaha Gehu Hot Jeletot yang dirintis Pak Toha ini disambut baik konsumen, terutama di wilayah Bandung. Karena Gehu Hot Jeletot merupakan tahu isi terobosan baru dengan sensasi pedasnya, maka bisnis tahu isi ini pun makin berkembang. Sejak dirintis pada 2010, hingga saat ini Pak Toha sudah memiliki 100 outlet di Bandung dan Garut dengan rincian 75 outlet milik Pak Toha dan 25 outletlainnya milik para franchisee.

Bagaimana dengan potensi penjualannya, apakah menguntungkan? Berdasarkan penuturan Kang Azis, dalam sehari dia mampu menjual 6 box dengan total 300 potongan tahu, bahkan di outlet lain mampu terjual 12 box sehari. Secara matematis, kita bisa menghitung berapa omset Kang Azis dalam sehari jika laku 6 box sehari, akan menembus kisaran 600 ribu perhari, artinya mencapai 18 juta perbulan. Gehu Hot Jeletot ini hanya di jual dari pukul 13.00-22.00 WIB. Jadi, cukup longggar untuk jadwal kerjanya.
Untuk sistem penjualan Gehu Hot Jeletot ini, tak hanya mengandalkan karyawan pabrik saja, tapi juga ditawarkan dengan sistem franchise. Menurut pengakuan Kang Azis, untuk harga lisensi, satu outlet, dan perlengkapan lainnya, anda cukup membayar 10 juta rupiah. Setelah itu, tahu dan adonan Gehu Hot Jeletot langsung dipasok dari pabrik, sehingga memudahkan franchisee untuk usaha. Saat ini, franchise Gehu Hot Jeletot sudah ada dimana- mana, kita tidak perlu jauh-jauh ke Bandung.









Sumber : http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2011/05/30/sensasi-pedas-gehu-hot-jeletot/ dan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar